
Puskesmas Dangung-Dangung Bersama SMA Negeri 1 Guguak Laksanakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi, Sosialisasi Mengenai Upaya Berhenti Merokok, dan Bahaya Narkoba
Dangung-Dangung (02/10/2023) - Dalam rangka meningkatkan kesadaran peserta didik dalam membiasakan konsumsi TTD (Tablet Tambah Darah), makan makanan dengan menu gizi seimbang dan aktivitas fisik, Kementerian Kesehatan menggelar Gerakan Nasional Aksi Bergizi (29/9) melalui pemberian tablet penambah darah kepada seluruh remaja putri di Indonesia. Maka dari itu, Puskesmas Dangung - Dangung sebagai salah satu pelayanan kesehatan di Kecamatan Guguak, bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Guguak untuk melaksanakan Aksi Bergizi Nasional tahun ini. Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB yang dibuka dengan senam, lalu dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama, serta penyuluhan tentang gizi seimbang dan pembagian tablet penambah darah bagi peserta didik perempuan. Ibu Maimurni selaku pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota menyampaikan materi mengenai pentingnya sarapan dan cara mengatur gizi seimbang. Beliau menjelaskan bahwa saat sarapan, tidak dianjurkan untuk memakan makanan yang terlalu berat. Dibandingkan memakan nasi yang banyak, kita lebih baik untuk mencukupi kebutuhan protein dan serat pada saat pagi. Ibu Maimurni juga menjelaskan beberapa alasan remaja Indonesia rentan kurang gizi, di antara lain karena kebiasaan diet yang kurang sehat dan malas bergerak. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya rasa kantuk pada saat jam sekolah sehingga pelajaran tidak terserap dengan baik. Maka dari itu, beliau menyampaikan bahwa pemerintah sudah menyediakan TTD untuk mencegah anemia dan sebagai makanan bagi otak. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi Upaya Berhenti Merokok dengan Brokoli Sakti pada pukul 10.00 yang disampaikan oleh Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (UNAND) yang sedang melaksanakan PKL di Puskesmas Dangung-Dangung. Ibu Fitri Susanti, S.Si, Apt. selaku pemateri sekaligus ahli farmasi Puskesmas Dangung-Dangung menyampaikan materi mengenai bahaya NAPZA bagi remaja. Beliau menjelaskan bahwa kebanyakan korban NAPZA berasal dari remaja yang biasanya diawali dari kebiasaan merokok. Pada saat sekarang ini, penyebaran NAPZA biasanya dilakukan melalui dunia maya. Ibu Fitri juga menyampaikan beberapa permasalahan narkoba yang terjadi Indonesia, yaitu posisi geografis yang menyebabkan narkoba mudah masuk, demografis penduduk, minimnya fasilitas rehabilitasi, stigma negatif terhadap korban penyalahgunaan narkoba, tingkat kemiskinan, serta sistem penegakan hukum yang lemah. Rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab dan foto bersama. Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan ini akan meningkatkan kesadaran remaja, khususnya pelajar, terhadap pentingnya gizi seimbang, meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya rokok dan NAPZA, serta meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar.