SMAN 1 Kecamatan Guguak Gelar Bimtek Model dan Asesmen Pembelajaran Mendalam
Dangung-Dangung, (22/11/2025) — SMAN 1 Kecamatan Guguak melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema Model dan Asesmen pada Pembelajaran Mendalam yang dilaksanakan di ruang guru. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan diikuti oleh 52 orang guru SMAN 1 Kecamatan Guguak.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Reni, S.Pd. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pembelajaran mendalam menuntut guru untuk mampu merancang strategi yang tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan keterampilan kolaboratif pada murid. Bimtek ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan pada tahun 2025, dengan tujuan meningkatkan pemahaman guru mengenai model dan asesmen pembelajaran mendalam serta penerapannya di kelas.
Kegiatan Bimtek ini dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama dari pukul 08.00 – 12.00 WIB dan sesi kedua dari pukul 13.15 – 15.00 WIB. Bimtek ini memberikan wawasan baru mengenai pentingnya pergeseran paradigma pembelajaran, dari sekadar penyampaian materi menuju proses belajar yang lebih bermakna dan berpusat pada murid. Narasumber pada kegiatan ini yaitu, Bapak Drs. Andri Defrioka, M.Pd., ia menyampaikan bahwa “Pembelajaran mendalam membutuhkan pemahaman terhadap prinsip berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) agar proses belajar benar-benar berdampak pada perkembangan kompetensi murid.”
Dalam materinya, ia menjelaskan bahwa model pembelajaran ini harus bersifat kontekstual, yaitu menghubungkan konsep dengan pengalaman nyata murid serta situasi di lingkungan sekitar. Dengan demikian, murid tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran inkuiri, berbasis proyek, dan eksplorasi lingkungan menjadi beberapa pendekatan efektif untuk mewujudkan pembelajaran yang relevan.
Suasana Bimtek semakin hidup dan penuh semangat ketika narasumber membuka sesi tanya jawab bersama para guru. Beberapa pertanyaan menarik pun muncul, di antaranya dari Ibu Lasta, M.Pd., yang bertanya, “Bagaimana jika seorang siswa tidak hanya tertidur di satu kelas pembelajaran, tetapi di semua kelas? Apakah hal tersebut menunjukkan kesalahan guru? Dan bagaimana cara kita mengatasi permasalahan tersebut?”
“Cari tahu penyebabnya dengan berbicara langsung dengan murid, karena bisa jadi ada masalah kesehatan (kurang tidur, kelelahan), masalah pribadi, atau masalah lain di luar konteks pelajaran. Untuk mengatasinya, sekolah dapat melakukan pendekatan kolaboratif dengan berbicara kepada siswa, guru, orang tua, dan guru bimbingan konseling (BK) untuk mencari solusi terbaik.” Balas pak oka.
Selanjutnya, Ibu Mita Sasrina, S.Pd., juga mengajukan pertanyaan, “Jika pada penilaian formatif siswa terlihat sudah memahami konsep, apakah penilaian sumatif masih perlu dilakukan?”
“Penilaian formatif dan sumatif saling melengkapi dan sangat efektif bila digunakan bersamaan. Penilaian formatif membantu memastikan siswa berada di jalur yang benar selama proses belajar, sementara penilaian sumatif mengonfirmasi hasil akhir pembelajaran dan memberikan data formal mengenai capaian kompetensi siswa.” ujar pak oka.
Selain itu, beberapa guru lainnya turut menyampaikan pertanyaan yang memperkaya diskusi dan membuat sesi tersebut semakin interaktif.
Melalui berbagai sesi diskusi, tanya jawab, dan praktik dalam Bimtek ini, para guru tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga semangat untuk terus memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Harapannya, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menumbuhkan budaya refleksi, kerja sama, dan inovasi di lingkungan sekolah.
Sebagai langkah lanjutan, sekolah akan mendorong guru untuk mencoba menerapkan strategi yang telah dipelajari, melakukan evaluasi sederhana namun rutin terhadap pelaksanaan pembelajaran, serta saling berbagi pengalaman. Dengan begitu, hasil Bimtek ini tidak hanya berhenti pada kegiatan pelatihan, tetapi benar-benar tampak dalam praktik sehari-hari dan membawa dampak nyata bagi perkembangan peserta didik.


-100x100.png)



